Home | Posts RSS | Comments RSS | Login

Cerita dari Ujung Timur Jawa Dwipa

Minggu, 19 April 2015









Mungkin memang sudah terlalu lama, sekitar dua bulan sudah. Tetapi rasa bersyukur kitalah yang membuat hal ini selalu menarik untuk diceritakan. Pelatihan dan Pengembangan Penelitian Lapangan (P3L) memang selalu menjadi ajang setiap kelompok studi (KS) di Himpunan Mahasiswa Departemen Biologi (Himbio) untuk menggali banyak hal. Tak terhitung berapa banyak manfaat yang akan kami dapatkan. P3L 2015 ini merupakan program kerja terakhir yang rutin setiap awal tahun setelah pergantian masa kepengurusan. Taman Nasional Alas Purwo dipilih sebagai tempat untuk melaksanakan program kerja di bawah naungan Divisi Keilmuan. Keikutsertaan setiap KS menjadi ajang setiap KS untuk memperdalam bidang ilmunya masing-masing. Tak terkecuali KS Peksia. Antien (Peksiers 2013) adalah ketua kelompok penelitian (KP) yang terpilih dengan judul penelitian "Pemetaan Burung-burung di Taman Nasional Alas Purwo Jalur Trianggulasi - Pancur dan Trianggulasi - Sadengan Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)" dengan pinangan kepada Ibu Dra. Thin Soedarti, CESA sebagai dosen pembimbing. Menuju medan tempur belajar tentu tidak hanya berbekal bino, buku panduan, dan nekat saja. Kegiatan trial pun disusun agar anggota KP terlatih untuk menempuh medan. Trial tahun ini bertempat di Wonorejo, Kampus C Unair, dan Kampus ITS. Seminar proposal pun dilewati dengan posisi empat untuk sementara. Hal ini tentu tidak boleh membuat tim jatuh dan menyesal. "Akhir nanti kami akan memberikan yang paling baik daripada ini" begitulah tim menyemangati dirinya sendiri.

Senin, 16 Februari 2015 - Selasa, 17 Februari 2015
Seluruh peserta dan penyelenggara P3L berjejal memenuhi SC FST untuk melakukan seremoni dan briefing sebelum pemberangkatan rombongan menuju ujung timur pulau Jawa. Sekitar pukul 8 malam rombongan diberangkatkan dengan 4 bus mini. Kami (anggota KP) duduk berjejal paling belakang bus dan selalu membuat kegaduhan sendiri. Anggota KP terdiri dari Renny, Erika, Hisyam, Alif, dan Sultan (Peksiers 2014) serta Antien, Nabila, dan Septi (Peksiers 2013). Pagi hari rombongan tiba di Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) dan bus segera menuju pesanggrahan Trianggulasi. Penginapan dekat bibir pantai ini akan menjadi tempat yang nyaman selama 4 hari kedepan. Kegiatan tracking seperti sudah menjadi kegiatan rutin sebelum esok hari pengambilan data dengan tim terbagi dua menuju savana buatan Sadengan dan pantai Pancur sembari memasang pos pengamatan. Briefing malam pun dimulai ketika usai presentasi persiapan sementara, pos telah siap, alat tempur, dan pasukan pun telah siap. Rabu dan Kamis siap kami hadang.

Rabu, 18 Februari 2015
Sekitar pukul 06.00 pasukan "Manuk" begitu kami menyebutnya, telah siap bertempur. Tim terbagi menjadi dua dan dibagi kembali menjadi dua kelompok kecil. Berdasar info yang didapat, tim Surabaya akan segera menyusul dan ikut bertempur bersama junior-juniornya. Merekalah angkatan 2011 dan 2010. Hujan pada saat pengamatan tak membuat semangat seluruh tim luntur meski jenis yang didapat masih sangat minim. Ternyata tim Sadengan mendapat pasukan baru (seluruh kakak-kakak ini bergabung menuju Sadengan). Sekitar pukul 15.00 masing-masing tim kembali mengambil data dan mulai menemukan beragam jenis burung. Seluruh tim Manuk pun kembali bersama dan segera bersih diri serta istirahat. Malam ini presentasi sementara dibawakan oleh Nabila. Tak sampai larut malam kami bercengkrama bersama karena kami harus beristirahat dan memulai tempur selanjutnya. 

Kamis, 19 Februari 2015
"Sekpia Kliru, Peksia Oke Coy". Jargon itulah yang membuka semangat pagi ini, meski sedikit telat sekitar 10 menit dari jadwal keberangkatan tim, Tim Sadengan dan Tim Pancur bertukar lokasi pengamatan dan dengan formasi lengkap (dari junior sampe senior). Hari ini cuaca sangat cerah, namun tajuk Sadengan tetap membuat jalur ini teduh dan sejuk. Begitu pula tim Pancur yang menikmati kembali debur ombak dekat habitat hutan pantai. Hari itu bertepatan dengan hari libur nasional jalur menuju pantai Pancur ramai lalu lalang wisatawan, namun tidak seramai jalur menuju Sadengan. Setiap tim mengistirahatkan diri dan menikmati semilirnya angin pantai dan savana meskipun hari itu cukup terik. Pukul 15.00 tim kembali tempur dan kembali menuju pesanggrahan dan dengan begitulah pengambilan data berakhir. Senda gurau nampak paling gaduh dari tim Manuk ini karena anggota tim yang sangat banyak membuat sekitar penginapan sering terdengan tawa lepas membicarakan yang tidak penting. Malam ini pun dilepas dengan kegiatan malam keakraban dari panitia untuk seluruh peserta. Tim Manuk pun hanya menyanyikan Burung Kutilang dengan ketidakjelasannya. Games dari panitia pun menjadi penutup keseruan malam ini bersama peserta lain. Acara bebas pun datang. Seperti tak mengenal larutnya malam dan panasnya malam itu, tim Manuk segera menikmati kopi, mie instan, sup krim, dan omelet pasta masakan Chef Jo. 

Jumat, 20 Februari 2015
Tim Surabaya harus meninggalkan tim Manuk junior sepagi ini (pukul 06.00). Hati-hati tim Surabaya, terimakasih mas mbak yang telah membantu kami sebelum kesini dan pasti sesudah ini. Hari itu pula menjadi hari terakhir di TNAP. Sekitar pukul 14.00 seluruh rombongan kembali ke Surabaya. Taman Nasional Alas Purwo tentu akan kami rindukan birunya Samudera Hindia dan hijaunya savana serta hutan dataran rendahnya. Suatu saat kami akan kembali.

Kegiatan P3L pun berakhir di TNAP, namun data-data ini tak lupa kami olah sampai menghasilkan tulisan yang apik. Tepat tanggal 11 April 2015 adalah hari yang penting bagi tim Manuk. Hari itulah tim Manuk harus mempresentasikan hasil terbaiknya. 

Sabtu, 11 April 2015
Hari ini ketua KP nampaknya sudah gundah gulana, karena 3 anggota KP absen hadir dalam seminar hasil penelitian (SHP) P3L. Setelah info pengurangan poin tidak begitu besar ketua nampak lebih tenang. Hari ini Antien, Nabila, Renny yang akan mempresentasikan hasil penelitian pemetaan burung ini. Tim yang hanya seadanya terus berdoa semoga yang terbaiklah yang tim dapatkan. Saat perwakilan tim maju dan mempresentasikan hasil penelitian semua pertanyaan aman untuk dijawab. Bu Nikmah, Pak Totok, dan Pak Hilman memberikan pertanyaan yang tidak meleset dari pertanyaan senior-senior yang telah diajukan kepada tim saat latihan presentasi. Syukur alhamdulillah, satu tugas selesai. Setelah kesepuluh KP tampil dengan usaha yang terbaik tibalah kini pengumuman KP TERBAIK P3L ALAS PURWO 2015. Nampak tegang seluruh wajah peserta di dalam ruangan 322A itu. Ruangan yang biasanya dingin, sore itu tidak terlalu dingin. Tujuh besar KP diumumkan terlebih dahulu dan syukur alhamdulillah KP PEKSIA tidak tercantum dalam tujuh besar itu. Tibalah yang paling membuat debar semakin cepat, yaitu tiga besar. KP ketiga dan KP kedua tidak tercantum KP kami. Dan teriak itu meledak saat KP Peksia tercantum paling atas dengan perolehan skor 973. Inilah hasil kami, hasil dari sebuah proses yang memang tidak terlihat kerja kerasnya. Tapi kamilah sendiri yang merasakan kerja keras itu dengan kerja keras seluruh anggota KS. Kami langsung menelepon salah satu senior kami dan mengabarkan berita ini melalui Line. Inilah kami! Tim Manuk P3L Alas Purwo 2015. Cerita ini tentu tidak luput dari seluruh keikhlasan tenaga, pikiran, dan waktu dari teman-teman, mas, mbak, dan dosen pembimbing kami. Dengan ridho Allahlah kami dapat menaikkan posisi 4 itu menjadi 2 dan akhirnya menjadi 1. Bantuan tak hanya pada saat kami dilapangan, saat revisi, latihan presentasi sempro, shp, pulang larut malam, meluangkan waktu sepulang kerja, sepulang kuliah, begadang, meluangkan waktu disela skripsi, disela tugas kuliah, dan seluruh bantuan yang dengan ikhlas mereka berikan hanya untuk mendukung kami menjadi KP Terbaik. Hari itu KS PEKSIA kembali menerima piala bergilir KP Terbaik. Hari itulah pula menjadi titik balik semangat kami yang kembali utuh. Semoga kami tidak berhenti sampai disini masih banyak lagi pertempuran di ruang dan di lapangan (baca seminar dan lomba) yang akan kami berikan hasil terbaik.

                                           

                                              


                                              





Hasil berbagai jenis burung akan kami upload setelah postingan ini :)
Terbang Menembus Batas

0 comments to Cerita dari Ujung Timur Jawa Dwipa:

Posting Komentar